PERILAKU PRODUSEN
NAMA KELOMPOK :
v Anendra (10110782)
v Aditya (10110184)
v Foggy Anggara (12110863)
v Nanda Yanuardi (14110910)
v Tria C.Andani (16110976)
SISTEM INFORMASI – FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Perilaku Produsen”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum 2
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
DAFTAR ISI
Lembar Judul…………………............................................ 1
Kata Pengantar……………………........................................2
Daftar Isi…………………………….....................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………...............................4
1.2 Rumusan Masalah…………..……............................5
1.3 Tujuan Penulisan……………………........................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perilaku Produsen………………………...................6
2.2 Produsen dan Fungsi Produksi…………………........7
Kata Pengantar……………………........................................2
Daftar Isi…………………………….....................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………...............................4
1.2 Rumusan Masalah…………..……............................5
1.3 Tujuan Penulisan……………………........................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perilaku Produsen………………………...................6
2.2 Produsen dan Fungsi Produksi…………………........7
2.3 Tujuan Produksi…………………..............................8
2.4 Produksi Optomal………………………...................8
2.5 Least Cost Combination……………….....................9
2.6 Contoh Kasus…………………………....................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………...........................................11
3.2 Saran………………………….................................12
DAFTAR PUSTAKA…………...........................................13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mengenal Produsen kita perlu mempelajari perilaku produsen sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri.
Suatu metode didefinisikan sebagai suatu wakil realitias yang di sederhanakan. Model perilaku produsen dapat didefinisikan sebagai suatu sekema atau kerangka kerja yang di sederhanakan untuk menggambarkan aktiviras-aktiviras produsen
Model perilaku produsen dapat pula di artikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang mewakili apa yang di yakinkan Produsen dalam mengambil keputusan menjual dan mencari keuntungan
Adapun yang mempengaruhi factor-faktor perilaku produsen yaitu :
Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan dan keluarga.
Sedangkan kekuatan pisikologis terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan.
Sedangkan tujuan dan fungsi modal perilaku produsen sangat bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui mengenai perilaku produsen.
Menganalisis perilaku produsen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan.
Suatu metode didefinisikan sebagai suatu wakil realitias yang di sederhanakan. Model perilaku produsen dapat didefinisikan sebagai suatu sekema atau kerangka kerja yang di sederhanakan untuk menggambarkan aktiviras-aktiviras produsen
Model perilaku produsen dapat pula di artikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang mewakili apa yang di yakinkan Produsen dalam mengambil keputusan menjual dan mencari keuntungan
Adapun yang mempengaruhi factor-faktor perilaku produsen yaitu :
Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan dan keluarga.
Sedangkan kekuatan pisikologis terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan.
Sedangkan tujuan dan fungsi modal perilaku produsen sangat bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui mengenai perilaku produsen.
Menganalisis perilaku produsen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan.
Dengan demikian berarti pula keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan toko dan pramuniaga dalam memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada konsumen dan diri pribadinya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belang permasalahan yang ada, maka dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Pengertian Produsen dan Fungsi produksi ?
2. Menjelaskan Produksi Optimal ?
3. Pengertian Least Cost Combination ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai ialah:
1. Memahami pengertian produsen
2. Agar mahasiswa dapat menjelaskan fungsi produksi
3. Dapat mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan produksi
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Perilaku Produsen
Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis. Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.
Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
- Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
- Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.
- Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
- Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah sesuai dengan rencana atau justru sebaliknya
2.2 Produsen dan Fungsi Produksi
Produsen ialah orang yang menciptakan atau menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan demi tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Orang yang memakai atau memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebetuhan adalah konsumen. Produksi juga merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai
tujuannya harus menentukan dua macam keputusan:
1) berapa output yang harus diproduksikan, dan
2) berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.
Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam menentukan keputusan tersebut
digunakan dua asumsi dasar:
1) bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum,
2) bahwa produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.
Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut
fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan
jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik
harga faktor-faktor produksi maupun harga produk.
Dalam teori ekonomi, sifat fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum
yang disebut : The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum
ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input
yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input
yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input
tersebut terus ditambahkan.
2.3 Tujuan Produksi
Sudah jelas tujuan produksi yang menjadi motif utama yaitu untuk memperoleh laba atau keuntungan (profit). Laba dalam arti sederhana adalah total penerimaan dan total pengeluaran.Selain dari itu tujuan produksi ialah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha mencapai suatu kemakmuran.
2.4 Produksi Optimal
Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksi output yang lain.
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan. Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.
Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1.Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2.Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3.Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
Penentuan Volume Produksi yang Optimal dengan Metode
Economic Production Quantity (EPQ): Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan volume produksi dan besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk menentukan volume produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. Menurut . Metode EPQ dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya. Penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut:
a.Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
b.Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
ketika biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan sebelum produksi berlangsung.
Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan. Biaya persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya penyimpanan berbanding lurus dengan tingkat persediaan. Semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan sebaliknya. Bila biaya penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan semakin besar atau sebaliknya.
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan. Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.
Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1.Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2.Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3.Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
Penentuan Volume Produksi yang Optimal dengan Metode
Economic Production Quantity (EPQ): Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan volume produksi dan besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk menentukan volume produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. Menurut . Metode EPQ dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya. Penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut:
a.Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
b.Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
ketika biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan sebelum produksi berlangsung.
Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan. Biaya persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya penyimpanan berbanding lurus dengan tingkat persediaan. Semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan sebaliknya. Bila biaya penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan semakin besar atau sebaliknya.
2.5 Least Cost Combination
Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi.
2.6 CONTOH KASUS
Bagi Anda pengguna iPhone, mungkin sudah begitu mengenal yang namanya Apple App Store. Apple App Store merupakan sebuah platform distribusi aplikasi digital yang dikembangkan dan dikelola oleh Apple Inc untuk iOS. Pasarnya iOS ini memungkinkan pengguna untuk mencari dan men-download aplikasi dari iTunes Store yang dikembangkan dengan SDK (Software Development Kit) iOS atau SDK Mac dan dipublikasikan melalui Apple Inc. Aplikasi yang tersedia ada yang bersifat gratis tetapi ada juga yang sifatnya berbayar. Aplikasidapat di-download langsung ke perangkat pengguna atau di-download ke PC /Mac melalui iTunes.
Apple App Store didirikan dan dibuka sebagai pasar market iOS pada tanggal 10 Juli 2008 melalui sebuah update iTunes. Lalu pada tanggal 11 Juli, iPhone 3G yang datang dengan iOS 2.0.1 diluncurkan dengan sistem preloaded yang didukung oleh Apple App Store. Firmware baru iOS 2.0. untuk iPhone dan iPod Touch juga disediakan melalui iTunes. Sekitar tanggal 6 bulan Juni 2011, setidaknya ada 425.000 aplikasi resmi dari pihak ketiga yang tersedia di Apple App Store.
Apple App Store dapat diakses dari iPhone, iPod Touch dan iPad melalui aplikasi iOS dengan nama yang sama. Layanan market ini juga merupakan satu-satunya cara bagi pengguna produk Apple untuk bisa men-download aplikasi asli ke perangkat iOS tanpa harus melakukan jailbreaking.
Pada bulan Februari 2011, Apple mengumumkan layanan barunya yang berbasis langganan, di mana memungkinkan para developer untuk mengatur perpanjangan dan harga langganan secara bebas. Layanan baru dari Apple App Store tersebut memungkinkan developer untuk menjual konten secara langsung melalui aplikasi mereka, serta memungkinkan pengguna untuk menerima konten baru selama periode waktu tertentu.
Sekitar tanggal 10 Juli 2008, CEO Apple, Steve Jobs mengatakan kepada USA Today bahwa Apple App Store tekah diisi oleh 500 aplikasi pihak ketiga untuk iPhone dan iPod Touch, dan dari jumlah tersebut sekitar 25% nya bersifat bebas. Berbeda dengan aplikasi standar yang telah built-in pada iPhone, aplikasi download dari Apple App Store dapat dihapus oleh penggunanya suatu hari nanti.
Para pesaing Apple lainnya pun memiliki market sendiri untuk aplikasi-aplikasi mobile-nya.Sebut saja Palm Inc yang memiliki toko aplikasi yang mirip dengan Apple App Store untuk perangkat Palm dengan mengumumkan App Catalog untuk webOS pada Palm Pre yang dirilis pada tanggal 6 Juni 2009.
Platform lainnya adalah Android Market yang digunakan oleh perangkat yang hubungannya dengan sistem operasi Google Android. Microsoft juga merilis Windows Phone Marketplace, sebuah toko aplikasi untuk platform Windows Phone mereka.
Selain nama-nama di atas, tercatat juga nama perusahaan lain yang diklaim menyerupai Apple App Store, seperti Nokia dengan Ovi Store, Samsung dengan Samsung Apps terutama untuk memenuhi OS Bada sendiri, lalu RIM yang meluncurkan BlackBerry App World. [MG]
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Produsen adalah orang yang menciptakan atau menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan demi tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, Dengan demikian Produsen itu memiliki tujuan tertentu untuk menjadikan produksi mereka yang optimal dan mempunyai harga yang kompetitif.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar